Jokowi Ungkap Kematian dampak Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Ribu Per Tahun

TANGERANG, Presiden Joko Widodo mengingatkan soal tingginya kasus kematian yang diakibatkan penyakit tidak menular.

Penyakit-penyakit itu, antara lain stroke, jantung, dan kanker. Menurut Jokowi, angkanya berada di kisaran 300.000 kasus kematian per tahun.

Menurut Presiden, situasi ini menjadi pekerjaan rumah yang sepatutnya dituntaskan pemerintah. “Kematian dampak penyakit tidak menular yang paling banyak yakni stroke dapat sampai 330.000-an kematian per tahun dampak stroke. Kemudian jantung kira-kira 300.000 kematian dampak penyakit jantung, di negara kita nomor dua, dan nomor tiga (kematian) dampak kanker,” ujar Jokowi di acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (24/4/2024).

“Inilah pekerjaan besar kita, tetapi kita tahu, Puskesmas kini ini sudah dikirim mahjong ways 2 alat-alat laboratorium, USG, EKG untuk menyelesaikan sedini mungkin hal-hal tadi yang sampaikan,” jelasnya.

Selain itu, Presiden juga menyebutkan Rumah Sakit Awam Daerah (RSUD) juga akan dilengkapi dengan alat CT scan, mammogram, cathlab dan sebagainya.

Segala fasilitas dikasih untuk mendukung deteksi dini situasi sulit kesehatan masyarakat.

Kemudian, Kepala Negara juga mengingatkan soal angka stunting yang sampai dikala ini belum menempuh penurunan secara maksimal.

Presiden Jokowi membeberkan, angka stunting dikala ini masih 21,5 persen secara nasional.

Padahal target yang diinginkan pemerintah angka stunting dapat turun sampai sebesar 14 persen saja. Melainkan, Presiden mengakui hal itu tidak mudah ditempuh.

“Paling tidak tahun ini kita capai 14 persen. Saya hitung-hitung tidak mudah. Melainkan enggak tahu jika dalam kesempatan setahun ini kita dapat capai 14 persen sebab ini pekerjaan yang sepatutnya terintegrasi,” tambah Jokowi.