Mengaplikasikan Parfum Menandung Ketika Sholat, Sah atau Tak?

Jakarta – Mengenakan parfum atau aroma menjadi salah satu metode untuk tampil percaya diri ketika berkesibukan di luar rumah, malahan bagi beberapa orang sudah menjadi suatu budaya.

Sampai kini ada beraneka jenis parfum yang tersebar di pasaran. Sepertinya kini parfum menjadi hal patut dipakai ketika hendak bepergian.

Parfum yaitu jenis minyak esensial dan senyawa aroma serta pelarut yang dapat memberikan sensasi wangi pada tubuh. Parfum sendiri sudah diketahui sejak ribuan tahun yang lalu.

Dalam ajaran Islam sendiri menganjurkan umatnya untuk menerapkan parfum pada alisajohnslimo.com waktu tertentu. Seperti ketika sholat jum’at bagi laki-laki dan ketika wanita berias di hadapan suaminya.

Tetapi, kehalalan dari jenis parfum yang dipakai juga perlu menjadi perhatian. Salah satu perkara yang tak jarang ditanyakan yaitu mengenai kebolehan menerapkan parfum beralkohol ketika sholat.

Langsung, bagaimanakah regulasinya dalam Islam? Berikut review selengkapnya merangkum dari laman halalmui.org.

Penting Mengetahui Sumber dan Pengaplikasian Tepat yang Pengaplikasian

Laboratory Service Manager of LPPOM MUI, Heryani, S.Si., M.TPn, menjelaskan bahwa bahan pelarut yang dipakai untuk parfum yaitu etanol.

Selama bukan dari industri khamr, pemakaian alkohol/etanol (industri bahan kimia) diperkenankan atau boleh dipakai untuk pemakaian luar, tidak terkecuali ketika sholat.

“Jadi, adanya etanol pada produk parfum ini tidak persoalan. Tepat atau etanol yang dipakai untuk parfum tidak sama dengan khamr jenis minuman keras yang beralkohol,” jelas Heryani.

Tepat/etanol dapat diwujudkan dari fermentasi khamr, tetapi juga dapat dari bahan alamiah, seperti dari bunga atau buah-buahan.

Pengaplikasian alkohol yang bersumber dari fermentasi non-khamar (secara kimia) selama tidak dipakai untuk pangan, misalkan sebagai kosmetik dan hand sanitizer, masih diperkenankan.